Thursday, December 9, 2010

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN




            Pertumbuhan adalah proses irreversible  dan merupakan pertambahan ukuran dari organisme sebagai akibat dari perbanyakan sel dan pembesaran sel. Perbanyakan sel  terjadi karena pembelahan mitosis; sedangkan  pembesaran sel  terjadi karena penambahan material. Pertumbuhan bersifat kuantitatif, artinya pertumbuhan dapat diukur.
Perkembangan adalah proses kualitatif dalam sel yang menyebabkan terjadinya perubahan dari muda menjadi dewasa. Pada tumbuhan, gejala tersebut ditunjukkan dengan terbentuknya bunga. Pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara bersamaan.

A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
Proses pertumbuhan melalui tahap:
1.    Perkembangan
a. Bakal Biji
Bakal biji akan tumbuh dan berkembang menjadi biji. Di dalam bakal biji terdapat zigot dan endosperm. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio.
- Perkembangan endosperm
Endosperm tumbuh dan berkembang lebih dulu dibandingkan pertumbuhan dan perkembangan embrio. Endosperm kaya akan cadangan makanan yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio.
- Perkembangan embrio
Pertumbuhan dan perkembangan embrio diawali dengan pembelahan zigot secara mitosis yang menghasilkan: sel basal (berkembang menjadi suspensor yang berfungsi sebagai penghubung antara embrio dan kulit bakal biji, serta mengalirkan nutrient dari tumbuhan induk atau dari endosperm) dan sel terminal (berkembang menjadi proembrio yang melekat pada suspensor).
- Struktur biji yang matang
Biji yang matang mengandung embrio yang dikelilingi kotiledon, endosperm, atau keduanya.

b. Bakal Buah
Bakal buah berkembang menjadi buah. Buah berfungsi melindungi biji ketika biji dipencarkan oleh angin atau hewan. Buah mulai berkembang setelah terjadinya penyerbukan.

<!2. Perkecambahan
       Perkecambahan adalah proses perubahan dari biji menjadi tumbuhan muda. Pada biji terdapat bagian yang akan tumbuh menjadi calon akar (radix) dan calon batang (plumule).
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan memiliki tiga bagian, yaitu:
a. Akar Lembaga
Akar lembaga atau radikula akan tumbuh dan berfungsi sebagai akar. Pada saat biji berkecambah, akar tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui liang tersebut.
b. Daun Lembaga
Daun lembaga atau kotiledon merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Fungsinya, antara lain:
     ·  Sebagai tempat untuk menimbun makanan
     ·  Sebagai alat untuk melakukan fotosintesis
     ·  Sebagai alat pengisap makanan untuk embrio (lembaga)
c. Batang Lembaga
- Epikotil : ruas batang di atas daun lembaga yang akan tumbuh menjadi batang dan daun
-. Hipokotil : ruas batang di bawah daun lembaga yang akan tumbuh menjadi akar

Terdapat dua jenis perkecambahan, yaitu:
a. Hipogeal : perkecambahan yang bagian epikotilnya mengalami pertumbuhan, sehingga kotiledonnya tetap di dalam tanah. Proses ini dapat dilihat pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiates).
b. Epigeal : perkecambahan yang bagian hipokotilnya mengalami pertumbuhan, sehingga kotiledonnya terangkat ke atas permukaan tanah. Proses ini dapat dilihat pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).


3.3. Pertumbuhan
a. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh pertumbuhan titik tumbuh primer/titik tumbuh apikal.
Hasil dari pertumbuhan primer adalah terbentuknya jaringan/organ-organ primer (akar, batang, dan daun). Pertumbuhan ini menyebabkan batang dan akar memanjang.
b. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh pertumbuhan titik tumbuh sekunder (kambium).
Hasil pertumbuhan sekunder adalah terbentuknya jaringan/organ sekunder (misalnya xylem/floem sekunder). Pertumbuhan ini menyebabkan diameter batang bertambah besar.
c. Restitusi atau Regenerasi
Restitusi atau regenerasi adalah proses pertubuhan organ-organ yang mengalami kerusakan atau hilang.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
1.    Faktor Internal
Faktor internal meliputi faktor :

a.     Genetis
Kemampuan metabolism pada tumbuhan dipengaruhi oleh enzim-enzim metabolic. Enzim metabolic merupakan protein yang berfungsi untuk mengatur laju metabolisme. Pertumbuhan dan perkembangan akan optimal apabila laju metabolisme juga optimal. Aktivitas metabolic yang berlangsung di dalam tumbuhan dikendalikan oleh gen-gen yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut.
b.     Fisiologis
Pertumbuhan dan perkembangan akan melibatkan berbagai macam hormone dan vitamin. Hormone dan vitamin memiliki fungsi spesifik pada setiap tingkat pertumbuhan dan perkembangan. Hormon-hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah:
o   auksin (memacu proses pemanjangan sel),
o   giberelin (bekerja sama dengan hormon auksin),
o   etilen (berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun),
o   sitokinin (berperan dalam pembelahan sel),
o   asam absisat/ABA (senyawa inhibitor yang bekerja antagonis dengan auksin dan giberelin),
o   kalin (berperan dalam proses organogenesis tumbuhan),
o   asam traumalin (berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan atau terluka).

2.    Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, adalah :

a.     Temperatur
          Temperatur optimum pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan berkaitan dengan asal wilayah jenis tumbuhan tersebut. Tumbuhan yang berasal dari wilayah tropis memerlukan temperature yang relative lebih tinggi dibandingkan tumbuhan yang berasal dari daerah sub-tropis atau kutub. Temperatur yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan setiap jenis tumbuhan tingkat tinggi berkisar antara 0˚C - 40˚C.
b.     Cahaya matahari
·   Tumbuhan berhari pendek (short-day plant)
          Tumbuhan yang berbunga jika lama pencahayaan lebih pendek dari kegelapan. Biasanya berbunga pada akhir musim panas atau musim gugur. Contohnya aster, krisan, dan dahlia.

bunga dahlia
·   Tumbuhan berhari panjang (long-day plant)
          Tumbuhan yang berbunga jika lama pencahayaan lebih panjang dari kegelapan. Biasanya berbunga pada musim semi. Contohnya bayam, kentang, dan gandum.

gandum
·   Tumbuhan berhari netral (neutral-day plant)
          Tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh periode penyinaran. Contohnya bunga matahari, mawar, dan kapas.

kapas
c.     Air, pH, dan oksigen
          Fungsi air dalam tumbuhan:
·      Menentukan laju fotosintesis
·      Sebagai pelarut universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
·    Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah
·      Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan
·      Sebagai medium reaksi kimia (metabolisme) dalam sel
          Faktor pH yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah pH tanah. Tumbuhan dapat keracunan jika pH tidak cocok untuk tumbuhan tersebut.
          Oksigen merupakan faktor pembatas pada setiap organisme. Bagian akar tumbuhan memerlukan aerasi yang baik untuk mendapatkan oksigen yang cukup. Aerasi yang baik mampu meningkatkan proses respirasi akar untuk mengedarkan unsur-unsur hara yang ada di dalam tanah ke bagian daun.
d.     Nutrisi
          Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (misalnya karbon, oksigen, hydrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium). Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (misalnya klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molybdenum). Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan tumbuhan tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.

<!B.   PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terdiri dari dua tahap, yaitu:
1.    Tahap Embrio
                        Fase Morula
Pada fase ini zigot mengalami pembelahan berkali-kali. Pembelahan sel berlanjut sampai terbentuk 16-64 sel. Embrio yang terdiri dari 16-64 sel inilah yang disebut morula.
                        Fase Blastula
Pada fase blastula terjadi pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub yang dibentuk pada fase morula. Pada fase ini kutub fungsional dan kutub vegetatif telah selesai dibentuk. Hal ini ditandai dengan dibentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi cairan dan disebut blastosol. Embrio yang memiliki blastosol disebut blastula. Proses pembentukan blastosol disebut blastulasi.
                        Fase Gastrula
Pada fase gastrula, embrio mengalami proses diferensiasi dengan mulai menghilangkan blastosol.  Pada akhir fase gastrula telah terbentuk bagian endoderm, mesoderm, dan ectoderm.

Diferensiasi dan Organogenesis
- Ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi epidermis, rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, email gigi, sistem saraf, dan saraf reseptor.
- Mesoderm akan mengalami diferensiasi menjadi tulang, jaringan ikat, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi misalnya duktus deferens, dan sistem reproduksi.
- Endoderm akan mengalami diferensiasi menjadi jaringan epitel pencernaan, sistem pernapasan, pancreas dan hati, serta kelenjar gondok.

2.    Tahap Pasca Embrio
      Regenerasi
Regenerasi adalah proses perbaikan tubuh yang luka atau rusak. Pada organisme yang berkembang biak secara aseksual, regenerasi berarti juga sebagai proses reproduksi atau berkembang biak. Contohnya cacing pipih. Apabila tubuhnya dipotong, setiap potongan akan menjadi individu baru dan lengkap.
                     
                        Metamorfosis
Metamorfosis adalah perubahan ukuran, bentuk, dan bagian-bagian tubuh hewan dari suatu stadium ke stadium berikutnya. Metamorfosis dikendalikan oleh hormon.
- Metamorfosis serangga (insekta). Berdasarkan terjadinya atau tidak terjadinya tahap metamorfosis yang dialami: ametabola (tidak mengalami proses metamorfosis), holometabola (mengalami metamorfosis sempurna), dan hemimetabola (mengalami metamorfosis tidak sempurna).
- Metamorfosis katak (amfibi).  Tahap metamorfosis katak pada umumnya dibagi menjadi 3 stadium, yaitu: premetamorfosis (telur yang telah dibuahi berubah menjadi kecebong), prometamorfosis (kaki bagian belakang muncul), dan metamorfosis klimaks (kaki bagian depan muncul dan ekor mulai menghilang).

metamorfosis katak

Perubahan bentuk tubuh katak selama metamorfosis dipengaruhi oleh aktivitas hormon tiroksin. Tiroksin dikendalikan oleh TSH (Thyroid Stimulating Hormone) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis.

5 comments:

  1. Andra : Bab ini masih dibilang mudah, karena bab ini masih pelajaran pembukaan di kelas 12

    ReplyDelete
  2. Brilly : Bab ini cukup menarik karena tidak terlalu sulit. Pembahasannya juga tidak sulit karena sudah lumayan sering diajarkan pada semester sebelumnya.

    ReplyDelete
  3. Floren : Bab ini bagi saya cukup mudah karena temanya yang sering diulang-ulang sejak SMP, dan tidak terlalu banyak hal yang sulit dipahami.

    ReplyDelete
  4. Mira : Menurut saya, bab ini adalah bab yang paling mudah di antara semua bab yang dipaparkan di dalam blog ini. saya juga memiliki banyak referensi mengenai topik pembahasan ini, sehingga membuat saya dapat lebih mengerti topik pembelajaran mengenai pertumbuhan dan perkembangan.

    ReplyDelete
  5. Pingkan : Bab pertama ini merupakan bab yang paling seru bagi saya! Saya sangat suka bab ini karena mudah dipahami.

    ReplyDelete